Senin, 12 April 2010

Artikel Akuntansi Keuangan

Bicara mengenai akuntansi keuangan, maka kita perlu memahami pengertian Akuntansi dasar terlebih dahulu, yaitu:
1. Seni dalam pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, penafsiran danpengkomunikasian dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian ekonomi dari suatu etintas hukum atau sosial. (AICPA)
2. Bahasa bisnis yang memberikan informasi tentang kondisi suatu perusahaan atau organisasi dan hasil usaha atau aktivitasnya pada waktu atau periode tertentu, sebagai pertanggung jawaban manajemen serta untuk pengambikan keputusan bisnis.
Akuntansi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
• Akuntansi Manajemen
• Akuntansi Perpajakan
• Akuntansi Keuangan, yang terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Akuntansi komersial, biasanya digunakan oleh perusahaan.
2. Akuntansi Nirlaba, biasanya digunakan oleh Pemerintah, Rumah Sakit, lembaga Pendidikan dan Organisasi Nirlaba lainnya (Lembaga Swadaya Masyarakat, Partai Politik, LPZ, dan lain sebagainya)
Bisa dipahami bahwa Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah.
Prinsip utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aktiva = Kewajiban + Modal). Aktiva adalah harta yang dimiliki perusahaan, digunakan untuk operasi perusahaan dalam upaya menciptakan pendapatan. Sedangkan modal disini adalah modal yang disetor oleh pemilik perusahaan. Modal juga bisa dikatakan selisih antara Aktiva dikurang Hutang. Sedangkan Hutang adalah kewajiban yang dimiliki perusahaan, merupakan unsur pendanaan untuk penyediaan modal kerja bagi operasi perusahaan.
Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut.
Laporan ini disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham.
Hal yang tidak kalah penting adalah adanya Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang merupakan aturan-aturan yang harus digunakan didalam pengukuran dan penyajian laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. Dengan demikian, diharapkan pemakai dan penyusun laporan keuangan dapat berkomunikasi melalui laporan keuangan ini, sebab mereka menggunakan acuan yang sama yaitu SAK.
SAK ini mulai diterapkan di Indonesia pada 1994, menggantikan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan mengacu pada SAK yang ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-IAI.
Saat ini, secara garis besar Standar Akuntansi Keuangan berisi 59 PSAK beserta Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang melandasinya dan 4 IPSAK. SAK yang ditetapkan oleh IAI merupakan hasil adaptasi dari International Accounting Standards.
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional ke dalam SAK oleh Dewan SAK-Ikatan Akuntan Indonesia sebagai salah upaya harmonisasi dan dinamisasi praktik akuntansi keuangan internasional dalam usaha menjawab tantangan di era globalisasi.

Tugas Ke 3

Perbandingan Perhitungan Down Payment Dengan Menggunakan Metode Bunga Tetap Pada Penjualan Angsuran Pada PT XYZ

Abstrak
Ditinjau dari situasi masyarakat akan minat dalam memenuhi kebutuhan transportasi tetapi masih kurangnya pendapatan yang dimiliki masyarakat untuk membeli kendaraan tersebut dalam pembelian tunai, maka ada cara yang dapat ditempuh agar masyarakat dapat memiliki tanpa harus mempunyai dana yang besar, diantaranya dengan melakukan penjualan dengan angsuran.
PT XYZ dalam kegiatan penjualannya, melakukan kegiatan angsuran sebagai salah satu cara yang dapat ditempuh yang diharapkan dapat memperluas pasar dan meningkatkan volume penjualan. Untuk menghitung besarnya bunga digunakan metode bunga tetap pada tingkat down payment yang berbeda, dimana perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar pada tingkat down payment yang berbeda – beda. Karena perhitungan bunga di dapat dari harga jual dikurangi down payment dikalikan dengan persentase bunga tetap. Maka, semakinkecil tingkat down payment akan semakin besar pendapatan bunga yang didapat.

1. Pendahuluan
Sepeda motor merupakan salah satu kebutuhan transportasi yang sangat fital,karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dirasa dapat mendukung segala aktifitas manusia itu sendiri. Misalnya saja saperti ketika akan pergi ke tempat kerja, sekolah, berkunjung ke tempat kerabat, atau bahkan sebagai sarana dalam melaksanakan pekerjaannya seperti sales yang harus berkeliling dari tempat satu ke tempat lainnya dengan menggunakan sepeda motor. Selain itu sepeda motor dirasa lebih mudah dan praktis dibanding dengan alat transportasi lainnya untuk mendukung segala aktifitas manusia. Oleh karena itu kebutuhan akan sepeda motor sebagai alat trasportasi sangatlah tinggi.
Tetapi karena keterbatasan kemampuan ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membeli sepeda motor di dealer secara tunai. Maka dari itu diperlukan cara yang tepat dan benar menurut hukum. Salah satu cara untuk memenuhi keinginan masyarakat untuk memiliki sepeda motor pada tingkat maksimum dan dari kedua belah pihak ( pengusaha dan konsumen ) saling menguntungkan adalah dengan memberikan fasilitas pengangsuran untuk pembayaran barang yang biasa disebut kredit. Cara tersebut memberikan kemudahan dalam mendapatkan sepeda motor.
Pada fasilitas pengangsuran yang diberikan perusahaan tersebut, perusahaan mengharuskan konsumen untuk membayar uang muka (Down Payment) terlebih dahulu jika hendak membeli secara angsuran. Dan dalam perusahaan angsuran, konsumen dikenakan bunga dalam persentase tertentu. Sehingga besarnya pembayaran adalah jumlah angsuran ditambah dengan bunga.
Agar dapat lebih menarik minat beli konsumen terhadap sepeda motor, maka perusahaan memberikan banyak tawaran dengan besar down payment yang berbeda – beda, agar konsumen dapat mempertimbangkan dan memilih mana yang sesuai dengan keadaan ekonominya masing – masing.

2. Landasan Teori
Berdasarkan pertimbangan yang telah penulis kemukakan, maka Penulisan Ilmiah ini diberi judul “PERBANDINGAN PERHITUNGAN DOWN PAYMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BUNGA TETAP PADA PENJUALAN ANGSURAN PT. XXX”.
• Rumusan dan Batasan Masalah
a. Bagaimanakah perhitungan perusahaan dalam angsuran dengan berbagai jenis down payment ?
b. Dari beberapa jenis down payment manakah yang lebih menguntungkan bagi perusahaan ?
c. Apakah metode perhitungan perusahaan sudah tepat ?
Penulis dalam hal ini membatasi masalah hanya pada perbandingan down payment yang ditetapkan oleh perusahaan dengan tingkat bunga yang berbeda – beda dan jangka waktu pembayaran yang sama yaitu X tahun dengan menggunakan metode bunga tetap untuk jenis motor XXX. Data yang digunakan penulis sebagai bahan penulisan adalah data pada bulan Februari 2008.
• Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui perhitungan besarnya angsuran dengan beberapa jenis down payment pada PT. XXX
b. Untuk mengetahui perhitungan dari perbandingan down payment, manakah yang lebih menguntungkan perusahaan.
c. Untuk mengetahui apakah metode perhitungan perusahaan sudah tepat.

3. Metode Penelitian
a. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
b. Objek Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. XXX
 Data/Variabel
Data yang akan penulis ambil dan yang akan dipakai dalam proses perhitungan ini berupa data sekunder yaitu : Data Penjualan Angsuran, Down Payment dari harga jual, pada perusahaan PT. XXX.
 Metode Pengumpulan Data/Variabel
- Riset Pustaka (Library Research)
Yaitu dengan cara membaca dan mempelajari bahan – bahan yang berhubungan langsung dengan masalah yang menjadi penelitian.
- Riset Lapangan (Field Research)
• Wawancara (Interview)
Yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada pihak – pihak atau personal yang berhubungan langsung dengan masalah yang dibahas oleh penulis.
c. Alat Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan tabel – tabel perhitungan, pembayaran angsuran, dan rumus yang terlihat di bawah ini :
• Metode Bunga Tetap (Flat)
Rumus bunga per periode :
( i x n x P )
Dimana,
i : Tingkat bunga
n : Jangka waktu pembayaran
P : Sisa produk piutang

4. Pembahasan
Setelah dilakukan perhitungan maka jelas diketahui bahwa akan lebih menguntungkan bila perusahaan menawarkan tingkat down payment X. Karena keuntungan yang di dapat perusahaan lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat down payment lainnya.

5. Kesimpulan
Setelah dilakukan perhitungan maka jelas diketahui bahwa akan lebih menguntungkan bila perusahaan menawarkan tingkat down payment X. Karena keuntungan yang di dapat perusahaan lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat down payment lainnya.
Maka perusahaan harus menuruti konsumen apabila konsumen lebih memilih tingkat down payment yang pembayaran bunga dan angsuran per bulannya lebih murah, walaupun keuntungan yang didapat perusahaan tidak sebesar tingkat down payment yang X. Hal itu dilaqkukan guna menarik konsumen lebih banyak, karena pada saat membeli, konsumen lebih sering menanyakan besarnya beban bunga, uang muka, dan jumlah angsuran yang harus dibayar.

6. Referensi
Referensi yang digunakan dalam melakukan penulisan ini adalah buku Akuntansi Keuangan Lanjutan, Intermediete Accounting, dan Prinsip – Prinsip Akuntansi.

1 Jurnal ( Tugas 2 )

1. Jurnal

- Nama Jurnal lengkap dengan edisi : Jurnal Akuntansi, Volume 5 No 1, Maret

- Peneliti : Lukman Syamsudin

- Topik, judul, dan bidang peneliti : Analisis Laporan Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Dan Tingkat Likuiditas Perusahaan, Akuntansi Keuangan

- Variabel yang digunakan : X : struktur kekayaan perusahaan

Y : modal

- Tujuan Penelitian : a. Untuk mengetahui hasil analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan pada perusahaan industri rokok yang go public.
b. Untuk mengetahui hasil analisis tingkat likuiditas perusahaan pada perusahaan industri rokok yang go public.

- Hasil Penelitian : Hasil Penelitian tersebut menunjukkan struktur kekayaan perusahaan erat hubungannya dengan struktur modalnya sehingga dapat terlihat tingkat likuiditas perusahaan tersebut

- Peluang Penelitian : Struktur kekayaan suatu perusahaan erat hubungannya dengan struktur modalnya. Dengan membandingkan elemen-elemen aktiva dengan elemen-elemen pasiva, kita dapat memperoleh suatu gambaran tentang keadaan keuangan suatu perusahaan. Salah satunya adalah keadaan likuiditas suatu perusahaan pada saat tertentu. Dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan harus melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap apa yang telah dilakukannya sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk masa yang akan datang yang dapat dilihat dari perhitungan rasio. Namun demikian, untuk dapat membelanjai aktivitas operasi perusahaan sehari-hari tersebut perusahaan selalu membutuhkan modal kerja dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam jangka waktu yang relatif pendek melalui hasil penjualan produknya. Modal merupakan salah satu sumber daya yang terbatas, dan setiap badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan sebagainya. Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan yaitu jumlah aktiva lancar yang harus lebih besar daripada jumlah hutang lancar. Hal ini dimaksudkan sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Pernyataan ini diperkuat oleh Bambang Riyanto (2001;58) tentang pendefinisian modal kerja berdasarkan konsep kualitatif:
“ Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa menganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang

1 Jurnal ( Tugas 2 )

1. Jurnal

- Nama Jurnal lengkap dengan edisi : Jurnal Akuntansi, Volume 5 No 1, Maret

- Peneliti : Lukman Syamsudin

- Topik, judul, dan bidang peneliti : ANALISIS LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA DAN TINGKAT LIKUIDITAS PERUSAHAAN (Studi Perbandingan pada Perusahaan Rokok yang Go Public, Akuntansi Keuangan

- Variabel yang digunakan : X : struktur kekayaan perusahaan

Y : modal

- Tujuan Penelitian : a. Untuk mengetahui hasil analisis laporan sumber dan penggunaan modal kerja perusahaan pada perusahaan industri rokok yang go public.
b. Untuk mengetahui hasil analisis tingkat likuiditas perusahaan pada perusahaan industri rokok yang go public.

- Hasil Penelitian : Hasil Penelitian tersebut menunjukkan struktur kekayaan perusahaan erat hubungannya dengan struktur modalnya sehingga dapat terlihat tingkat likuiditas perusahaan tersebut

- Peluang Penelitian : Struktur kekayaan suatu perusahaan erat hubungannya dengan struktur modalnya. Dengan membandingkan elemen-elemen aktiva dengan elemen-elemen pasiva, kita dapat memperoleh suatu gambaran tentang keadaan keuangan suatu perusahaan. Salah satunya adalah keadaan likuiditas suatu perusahaan pada saat tertentu. Dalam melaksanakan aktivitasnya, perusahaan harus melakukan evaluasi dan pengukuran terhadap apa yang telah dilakukannya sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk masa yang akan datang yang dapat dilihat dari perhitungan rasio. Namun demikian, untuk dapat membelanjai aktivitas operasi perusahaan sehari-hari tersebut perusahaan selalu membutuhkan modal kerja dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali masuk ke dalam perusahaan dalam jangka waktu yang relatif pendek melalui hasil penjualan produknya. Modal merupakan salah satu sumber daya yang terbatas, dan setiap badan usaha membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari-hari, misalnya untuk membeli bahan baku, membayar upah buruh, gaji pegawai, dan sebagainya. Perusahaan secara umum harus mempertahankan jumlah modal kerja yang menguntungkan yaitu jumlah aktiva lancar yang harus lebih besar daripada jumlah hutang lancar. Hal ini dimaksudkan sebagai jaminan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Pernyataan ini diperkuat oleh Bambang Riyanto (2001;58) tentang pendefinisian modal kerja berdasarkan konsep kualitatif:
“ Oleh karenanya maka modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian dari aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasinya perusahaan tanpa menganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang

Jumat, 02 April 2010

Pengertian Akuntansi

Akuntansi diartikan sebagaai seni pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengyaan cara yang sepatutnalamya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak –tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta penginterprestasian hasil pencatatan tersebut.

RANGKUMAN JURNAL AKUNTANSI

1. Jurnal Akuntansi
- Nama jurnal lengkap dengan edisi : Jurnal Akuntansi, Volume 6 NO. 1, JUNI
- Peneliti : Johan Arifin
- Topik, Judul, dan Bidang Peneliti : HUBUNGAN ANTARA TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF,KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI,DAN UKURAN PERUSAHAAN PERBANKAN DENGAN RESPON STRATEGIK DALAM MENGHADAPI GLOBALISASI, Akuntansi Auditing
- Variabel Yang Digunakan : X : Tipologi strategi kompetitif perusahaan
Y : keinginan perusahaan
- Tujuan Penelitian : Mengetahui apakah Tipologi strategi kompetitif perusahaan berhubungan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon strategik terhadap globalisasi.
- Hasil Penelitian : Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kematangan teknologi informasi berhubungan dengan keinginan perusahaan untuk melakukan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon strategik terhadap globalisasi.
- Peluang Penelitian, Penelitian yang mendukung dan tidak mendukung :
Karimi et al. (1996) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh kematangan teknologi informasi terhadap keputusan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon strategik perusahaan terhadap globalisasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kematangan teknologi informasi mempengaruhi keputusan investasi dalam teknologi informasi sebagai respon strategik perusahaan terhadap globalisasi.
Goslar dan Grover (1993) melakukan penelitian yang berkenaan dengan pengaruh kematangan sistem informasi terhadap inisiatif, adopsi, dan implementasi teknologi telekomunikasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 154 perusahaan di Amerika, dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kematangan sistem informasi mempengaruhi inisiatif, adopsi, dan implementasi teknologi telekomunikasi.
Darmawati dan Indriantoro (1999) juga melakukan penelitian mengenai hubungan antara kematangan teknologi informasi dengan respon strategik perusahaan dalam menghadapi globalisasi.

2. Jurnal Akuntansi
- Nama jurnal lengkap dengan edisi : Jurnal Akuntansi VOLUME 6 No. 1, JUNI 2002
- Peneliti : Kurnia
- Topik, Judul dan Bidang Penelitian : PENGARUH DESAIN ORGANISASIONAL DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP PERILAKU MANIPULATIF DALAM PENETAPAN HARGA TRANSFER:Sebuah Eksperimen Semu
- Variabel yang Digunakan : X : Sumber pengadaaan barang (internal dan eksternal)
Y : struktur kompensasi (Berdasarkan keuntungan
perusahaan dan divisi)
- Tujuan Penelitian : menguji pengaruh desain organisasional dan sifat individu, yaitu locus of control terhadap perilaku manipulatif dalam negosiasi penetapan harga transfer.
- Hasil Analisis : Desain organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan secara statistis terhadap keinginan partisipan untuk melakukan tindakan manipulatif dalam negosiasi penetapan harga transfer.
- Peluang Penelitian, Penelitian yang Mendukung dan Tidak Mendukung : Berdasarkan hasil analisa di atas dapat disimpulkan bahwa desain organisasional mempunyai pengaruh yang secara statistis signifikan terhadap keinginan untuk melakukan tindakan manipulatif dalam negosiasi penetapan harga transfer . Kesimpulan tersebut didasarkan pada bukti empiris bahwa desain organisasional yang tidak adil dapat menimbulkan keinginan yang lebih besar bagi subyek untuk melakukan tindakan manipulatif. Kesimpulan ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa kebijakan penetapan harga tranfer yang dipersepsikan tidak adil dapat mmenyebabkan manajer divisi melakukan tindakan-tindakandisfungsional atau mencoba melanggar kebijakan tersebut (Grabski,1985; Ghosh, 2000).
Pengujian kemudian dilanjutkan untuk mengetahui perbedaan antarkelompok yang termasuk dalam kategori desain organisasional yang adil dan tidak adil.

3. Jurnal Akuntansi
- Nama Jurnal lengkap dengan edisi : Jurnal Akuntansi, VOLUME 6 NO. 1, JUNI 2002
- Peneliti : Mardiasmo
- Topik, Judul, dan Bidang Penelitian : ELABORASI REFORMASI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK: Telaah Kritis Terhadap Upaya Aktualisasi Kebutuhan Sistem Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah
- Variabel Yang Diperlukan : X : kritis reformasi akuntansi
Y : kebutuhan sistem akuntansi
- Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui kritis reformasi akuntansi terhadap upaya aktualisasi kebutuhan sistem akuntansi
- Hasil Penelitian : Pentingnya penyusunan dan implementasi juga didorong berbagai perspektif antara lain core business perspective, performance measurement perspective, dan pelaksanaan good governance serta pengalaman penerapan sistemakuntansi pemerintah dari berbagai negara
- Peluang Penelitian, Penelitian yang Mendukung dan tidak Mendukung : Krisis yang terjadi di beberapa negara telah memberikan gambaran yang nyata terhadap kesehatan sistem pengelolaan keuangan pada beberapa negara di Asia. Hal ini mendorong negara-negara tersebut untuk berupaya melakukan reformasi struktural. Reformasi struktural mengarahkan reformasi akuntansi yang membawa pemikiran pada pentingnya penyusunan dan implementasi sistem akuntansi keuangan sektor publik. Pentingnya penyusunan dan implementasi juga didorong berbagai perspektif antara lain core business perspective, performance measurement perspective, dan pelaksanaan good governance serta pengalaman penerapan sistemakuntansi pemerintah dari berbagai negara. Selain itu, era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal memberi keleluasaan (diskresi) bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan sistem akuntansi keuangan daerah dengan paradigma baru. Hal ini akan memberikan dampak terhadap keterbukaan informasi kinerja pemerintah daerah dan pengelolaan asset yang dimiliki oleh daerah.Dengan demikian, akuntabilitas pemerintah daerah baik vertikal
maupun horizontal akan meningkat.


4. Jurnal Akuntansi
- Nama Jurnal Lengkap Dengan Edisi : Jurnal Akuntansi VOLUME 6 No. 1, JUNI 2002
- Peneliti : Tatang Ary Gumanti
- Topik, Judul dan Bidang Penelitian : PILIHAN-PILIHAN AKUNTANSI DALAM APLIKASI TEORI AKUNTANSI POSITIF
- Variabel Yang Digunakan : X : Akuntansi Positif
Y : Penelitian
- Tujuan Penelitian : untuk mengkaji teori akuntansi positif dan penelitian-penelitian yang mencoba membuktikan keberadaan teori tersebut, khususnya pengujian yang berbasis penggunaan teknik atau metode akuntansi untuk mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
- Hasil Analisis : Berdasarkan pada ulasan di muka, ada beberapa kesimpulan penting yang dapat ditarik. Pertama, manajer memiliki kesempatan untuk menggunakan teknik-teknik atau metode-metode akuntansi (accounting techniques or methods) bilamana penggunaan tersebut akan dapat mempengaruhi kinerja keuangan (accounting performance) perusahaan. Pemilihan teknik-teknik akuntansi, apakah yang dapat menurunkan atau menaikkan laba (decreasing or increasing income), sangat tergantung kepada alasan atau motivasi para penanggung jawab pembuat laporan keuangan.
Kedua, biaya-biaya kontrak dan pengawasan (contract and monitoring costs) merupakan salah satu sarana yang dapat dijadikan sebagai pengendali atas munculnya hasrat manajer untuk menggunakan teknik atau metode akuntansi yang dapat mempengaruhi kinerja (performance) keuangan perusahaan. Biaya kontrak atau pengawasan yang mengikat akan dapat ‘membatasi’ gerak manajer. Artinya,fleksibilitas manajer menjadi terbatas dengan adanya aturan yang ketat terhadap hal-hal yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan yang mana dalam banyak hal manajer lebih memiliki kewenangan dalam proses penyiapan dan penyusunan laporan keuangan.
Ketiga, bukti empiris secara umum mendukung pendapat yang menyatakan bahwa pemilihan suatu metode akuntansi tertentu oleh manajer sangat erat kaitannya dengan insentif atau dorongan yang dimiliki oleh manajer baik yang menyebabkan laba berubah naik atau turun. Artinya, penggunaan suatu metode akuntansi merupakan cermin langsung dari sampai sejauh mana manajer menyikapi laba akuntansi sebagai sesuatu yang penting untuk dikendalikan.
- Peluang Penelitian, Penelitian yang Mendukung dan Tidak : Menyikapi bahwa telah begitu banyak penelitian empiris yang mencoba mencari jawaban atas tindakan manajer memilih suatu metode akuntansi, adalah merupakan kesempatan bagi peneliti akuntansi di Indonesia untuk mencoba juga mengungkap fenomena yang mampu menjelaskan alasan atau motivasi manajer untuk memilih suatu metode akuntansi dalam laporan keuangan. Penelitian lain yang dapat dilakukan adalah pengamatan terhadap praktek penyusunan laporan keuangan antar perusahaan. Dalam hal ini, yang menjadi sorotan adalah apakah terdapat perbedaan terhadap teknik atau metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang satu dan perusahaan yang lain. Pengamatan terhadap masing - masing kelompok industri juga sangat mungkin untuk dilakukan untuk mengetahui apakah teknik akuntansi tertentu lebih banyak digunakan oleh satu jenis industri tetapi tidak oleh industri yang lain.



5. Jurnal Akuntansi
- Nama Jurnal Lengkap Dengan Edisi : Jurnal Akuntansi VOLUME 6 NO. 1, JUNI 2002
- Peneliti : Nasyah HP dan Payamta
- Topik, Judul, dan Bidang Penelitian : SIKAP AKUNTAN TERHADAP ADVERTENSI JASA AKUNTAN PUBLIK
- Variabel Yang Digunakan : X : sikap akuntan publik dan akuntan non-publik
Y : advertensi jasa akuntan publik
- Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui sikap akuntan publik dan akuntan non publik terhadap advertensi jasa akuntan publik.
- Hasil Penelitian : adanya dampak negatif terhadap advertensi yang memunculkan sikap negatif dari berbagai pihak, terutama akuntan publik sendiri. Keyakinan mengenai perilaku yang diharapkan dari orang lain dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebut
membentuk norma subjektif dalam diri individu.
- Peluang Penelitian, Penelitian Yang Mendukung dan Yang Tidak : Hasil penelitian ini menentang hasil penelitian Ambarriani (1996) dan Prabowo (1998) dan mendukung hasil penelitian Nugraheni (2000) dan Prabowo (2000). Akuntan publik dan akuntan non publik tidak mempunyai perbedaan sikap yang signifikan. Dalam hal ini kedua kelompok akuntan tersebut sama-sama memiliki sikap positif. Berkaitan dengan jenis jasa yang sebaiknya diiklankan kedua kelompok akuntan tersebut berpendapat bahwa jasa konsultasi yang sebaiknya diiklankan. Akuntan publik berpendapat bahwa spesialisasi merupakan jasa yang paling cocok diadvertensikan. Sedangkan, akuntan non publik berpendapat ketersediaan jasa yang paling cocok. Akuntan publik dan akuntan non publik menganggap media yang paling cocok digunakan untuk beriklan adalah majalah profesional.